Mendengar kata Internet kita semua pasti sudah tidak asing lagi. Internet juga sudah menjadi sebuah kebutuhan yang mendasar untuk setiap orang baik kalangan usia anak anak, remaja maupun orangtua. Para penyedia akses internet sendiri berlomba lomba untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk penggunanya. Mulai dari kecepatan akses hingga kenyamanan penggunaan internet yang bebas dari gangguan teknis jaringan. Namun ditengah maraknya persaingan di dunia internet yang biasa dikenal dunia maya, tentunya diperlukan sebuah sistem untuk melindungi penggunanya dari dampak negatif internet.
Seperti Speedy (jaringan Telkom Indonesia) yang merupakan provider internet terbesar saat ini telah memblokir banyak situs porno. Pemblokiran akses ke situs porno ini ssendiri dilakukan kerja sama dengan Departemen Komunikasi dan Informasi (DEPKOMINFO). Sistem pemblokiran situs porno pada provider ini sendiri adalah dengan memblokir IP (Internet Protocol) pengguna saat mencoba mengakses situs porno yang terdapat didalam daftar blokir situs porno Depkominfo. Pada saat pengguna ingin membuka situs porno, halaman akan secara otomatis dialihkan ke alamat www.internet-positif.org milik Depkominfo. Namun di setiap usaha pemerintah dan penyedia jasa layanan internet yang ada Indonesia ingin menangani pemblokiran situs porno, masih ada saja pengguna yang berusaha menjebol sistem pemblokiran yang sudah dibuat oleh pemerintah.
Pengamat Pendidikan Jambi, Prof dr Mukhtar mengatakan usaha yang dilakukan penyedia jasa layanan internet di Indonesia dalam memblokir situs porno sudah cukup bagus karena sudah berhasil menjaring 80 persen dari total 10 juta situs porno yang ada di dunia masuk kedalam daftar situs yang diblokir. Mukhtar juga menyampaikan bahwa pada kasus situs porno yang beredar luas di internet bukan hanya menjadi tanggung jawab penyedia jasa internet dan depkominfo saja akan tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama “Disini peran lembaga pendidikan dan agama juga sangat dibutuhkan untuk membatu membentengi moral generasi muda agar tidak tergoda membuka situs porno. “Kalau iman dan moral generasi muda kita sudah baik, mau sebanyak apapun situs porno di luar sana juga mereka tidak akan membukanya,” ujarnya.
Tidak hanya disitu saja, dalam dialog singkat dengan Jambi Today, Ia menyayangkan di Kota Jambi banyak sekali warung internet (warnet) yang bertebaran seperti jamur dan ada dimana mana sehingga para anak anak dengan mudah dapat mengakses internet tanpa diawasi orangtua. Dengan tidak diawasi orangtua, maka sang anak akan dengan leluasa membuka apa yang mereka inginkan termasuk situs porno. Oleh karena itu Mukhtar juga menghimbau kepada aparat agar dapat bekerjasama dalam mengawasi warnet yang ada di Jambi. “Tidak hanya soal keamanan saja yang perlu mereka awasi, tetapi mereka juga perlu mengawasi generasi muda yang sering main di warnet. Terlebih saat ini sering terdengar kasus remaja tertangkap mesum di warnet,” tandas muktar. (ist)